Rabu, 09 Juli 2014

Karunia Allah

Apa yang Anda bayangkan tentang karunia Allah?? 

Saya berharap kita sering membuka Al-Qur'an minimal membaca artinya saja agar kita mengetahui ternyata ada karunia Allah yang diberikan pada orang yang Dia kehendaki. Apa itu karunia Allah dan kenapa karunia Allah itu merupakan tanda kemenangan dan keberuntungan bagi orang yang mendapatkannya?

Sebenarnya kalau boleh jujur terkadang saya kurang faham dan kurang mengerti maksud firman Allah dalam ayat-ayatnya, kalau saja kita diciptakan seperti Rasulullah tentu akan sangat bahagianya karena bisa memahami kandungan maknanya secara langsung tanpa perlu mencari informasi kesana-kemari. Tapi jujur juga dengan begitu Allah membuka jalan dan pintu keilmuanNya seluas-luasnya agar kita mencari dan berusaha memahami maknanya dengan iqra. Dan akan sangat beruntung jika kita memperoleh kunci dan jawaban dibalik rahasia pesan yang Allah sampaikan pada kita semoga kita berkesempatan untuk menemukannya dalam setiap kita membaca kitabNya. 

Baik, saya mulai dengan kata karunia Allah, saya mendapat pengertiannya dalam suatu catatan yang berjudul Tauhid, kawan percaya atau tidak dalam setiap catatannya tergambar jelas penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an yang mungkin tersamar dan tersembunyi selama ini. Saya percaya Allah akan memberikan jalanNya jika kita bersungguh-sungguh, dalam catatan tersebut dikatakan bahwa karunia Allah adalah saat dimana kita benar-benar memahami dan dapat mengamalkan kandungan Laa ilahailallah,,, dan kata tersebut bukan sekedar pengakuan dan ucapan semata tanpa makna tapi pengaplikasiaannya. Disebutkan pula bahwa aplikasinya adalah dua makna yaitu kita beriman kepada Allah dan kita kafir terhadap thagut. Iman kepada Allah berarti mempercayai segala sesuatu informasi dan ketentuan yang Allah tetapkan dan kafir terhadap thagut adalah meninggalkan, menutup segala kemungkinan dari thagut (segala yang menjauhkan kita selain Allah). 

Ikhlaspun berkaitan dengan makna ini, sebenarnya setiap manusia yang mengikrarkan dirinya seorang muslim dan seorang mukmin berarti ia telah melepaskan segala kehendak pribadinya dan hak atas dirinya dan telah bertransaksi jual beli dengan Allah yang telah menciptakannya ke bumi ini. Dia telah membeli diri seorang mukmin dengan surgaNya, berarti sebenarnya kita manusia tidak berhak lagi atas diri dan nafsunya dan keinginan yang bersifat duniawi yang selalu menjadi prioritas utama dalam hidup hingga ia lupa siapa dirinya dan untuk apa ia diciptakan karena ia merasa masih memiliki urusan yang harus segera ia selesaikan untuk dunia ini untuk apapun yang selain Allah. Tetapi bagaimana ketika ada seorang insan yang dengan segala apa yang ada dalam dirinya ia berani menjual semuanya pada Allah akankah ada yang percaya ia bisa melakukan semua itu? dalam Al-Qur'an dikatakan sungguh sangat beruntung seorang manusia yang mendapat karunia Allah di dunia ini, ia tidak akan lagi memikirkan penyesalan kelak di yaumul akhir dan ia tidak akan pernah lagi bisa merasakan kenikmatan yang ada di dunia ini, mungkin ia akan berfikir dunia ini dibandingkan dengan akhirat hanyalah setetes noda yang tak ada bandingnya. Bandingkan jika sosok manusia itu ada dihadapan kita apa yang akan kita lakukan? apa kita akan menghindarinya dengan memilih kenikmatan dan kesenangan yang sementara untuk dunia ini atau kita akan bersyukur pada Allah telah dipertemukan dengan sosok yang dijadikan role model Rasulullah masa kini.

Ya saya hanya mampu berdo'a semoga kita termasuk kepada orang-orang yang beruntung dan mendapatkan kemenangan dengan mendapat karunia Allah dan ada dalam lindungan cahaya illahi sepanjang hayat kita berada dalam jalan Islam yang kaffah tidak setengah-setengah dan tidak berada dalam keraguan. Menapaki hidup dengan penuh keyakinan akan janji dari yang maha Kuasa dan maha menepati janji, dan semoga Allah menempatkan kita dalam kedudukan dan dalam derajat yang tinggi di mataNya. Hingga kenikmatan tertinggi bertemu denganNya kelak di hari Kiamat aamiin ya Allah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar