Minggu, 06 Juli 2014

MPI (part 1)

MPI adalah singkatan dari Majelis Percikan Iman

tahu dari salah seorang adik kelas awalnya bercerita tentang beberapa gaya penceramah atau model penceramah yang ada di Bandung. "Teh, kalau teteh pengen yang ceramahnya agak berat alias intelek coba teteh ke Geger kalong hilir disitu ada pak Aam yang gaya bahasanya bagus tapi cenderung berat c kalau untuk orang awam mah" biasanya saya suka langsung menjudge sesuatu tanpa ditelaah terlebih dahulu apa dan kenapanya, karena "agak berat" jadi saya gak pernah mau berangkat kesana hehe orang pemikirannya dah berat gitu haduh,,,, 

tapi akhirnya suatu saat dengan ijin Allah saya mendapat kesempatan untuk berkunjung ke MPI sendirian,,,, pak Aam pertama kali saya mendengar bt kenapa? karena ko menceritakan dirinya aja pas awal-awal dengan penuh kebahagiaan, tapiii lama-lama ada pembelajaran disitu yang bisa diambil mungkin beliau gaya bicaranya memang seperti itu untuk menetralisir tema yang menurut teman saya agak berat itu, beliau selingi dengan gaya cerita humoris yang super ngakak hehe,,,, kesan kedua beliau itu sumber ilmu karena ilmu pengetahuannya tentang isi Al-Qur'an itu dalam, kenapa? karena setiap beliau bahas satu bahasan itu diambil dari Al-Qur'an dan diartikan semuanya baru diinterpretasikan ke dalam bahasa masa kini. Itulah mengapa saya suka alhamdulillah Allah masih memberikan kita siraman berupa manusia yang memiliki keilmuan yang mungkin bisa dibilang mencontoh Rasulullah dalam hal menyampaikan kebenaran tidak sekedara asal menyampaikannya tapi benar-benar ayat dalam Al-Qur'an disampaikan semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunia pada beliau agar beliau bisa senantiasa diberikan kekuatan untuk dapat menjalankan kewajibannya dalam menjalankan syariatNya aamiin...  kesan ketiga penyayang, setiap dalam bahasan beliau, beliau tidak lupa menyematkan cerita tentang keluarga, anak, istri, bahkan ibu. Pernah di suatu kesempatan beliau bercerita tentang betapa bangganya beliau pada ibundanya sampai panjaaaang ceritanya t hehe,,, jadi merasa beliau itu banyak melihat dan mencontoh sosok ibundanya, begitu pula dengan anaknya masih ingat namanya ridha beliau juga bercerita tapiii ko saya lupa ya, yang penting intinya akan ada selalu yang dikenang tentang keluarga,,,,,,,,,,,, (sekelumit tentang penceramah, nanti saya sampaikan kesan lainnya tapi di episode selanjutnya yaa, soalnya saya menulis bukan dalam rangka ini) 

Tema MPI Ramadhan kemarin tanggal 6 Juli 2014 (Minggu)
Karakter manusia dan peran Ramadhan mengenai itu
  • Asal mula manusia: dijelaskan bahwa manusia asalnya dari tanah dan ruh. Tanah adalah simbol keburukan atau kejelelekan "Ingatlah ketika Iblis berkata wahai Tuhanku kenapa hendak engkau ciptakan manusia padahal aku lebih baik darinya aku engkau ciptakan dari api sedangkan ia engkau ciptakan dari tanah" dalam redaksi tersebut dapat diketahui bahwa tanah tidak lebih baik dari api alias tanah disimbolkan sebagai sifat jeleknya manusia. Sedangkan ruh adalah simbolisasi kebaikan manusia (Qs. 38:71-72)
  • Manusia adalah tempatnya dosa dan penyebab terjadinya dosa ada dua yaitu faktor lingkungan (eksternal) dan faktor diri sendiri (internal). Yang menarik disini adalah faktor internal, saya termasuk tipipak orang yang sangat tergantung dengan bisikan jiwa saya sendiri dan sensitifitas yang tinggi alhamdulillah kemarin saya dapatkan ayatnya dari MPI (Qs. 45:23) "Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati hatinya dan meletakan tutupan atas penglihatannya? maka siapakah yang memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?".......... pernah suatu saat teman saya berkata "tanyakan aja sama hati kita yang sebenarnya dan yang sejujurnya sebenarnya siapa yang berkuasa dalam hati kita itu, apakah Allah ataukah hawa nafsu kita??? karena setiap keinginan ada niat dan niat pasti berawal dari dua dari Allah dan nafsu" (banyak hal yang selama hidup ini disia-siakan hanya demi memenuhi keinginan hawa nafsu semata tanpa memasukkan Allah kedalamnya, alangkah bodohnya manusia menciptakan sesuatu keinginan diluar batasannya yang Allah gariskan dalm kehidupannya dalam nash dan ayatnya dalam role modelnya. Betapa semua keinginan itu hanya demi memenuhi hawa nafsu semata yang kenikmatannya hanya sementara, yang berakhir selalu dengan kecewa dan kehampaan tanpa makna. Itulah pelajaran yang berharga bahwa seberapa besar hawa nafsu kita dijadikan acuan dan tujuan hidup seberapa besarkah dan seberapa pentingkah posisi Allah dalam mata hati kita, akankah kita terus melupakannya dan mengalihkan perhatian selalu pada dunia ini yang jelas akan berlepas diri dari kita dan tidak akan pernah membantu membela kita di yaumul akhir nanti, akankah dunia ini menjadi lebih tinggi posisinya dibandingkan Allah Tuhan kita, padalah Allah tidaklah mengatakan kecuali janganlah kalian mempersekutukan Aku dengan apapun janganlah kalian membuat Tuhan-tuhan lain yang akan menyamai kedudukanKu dalam hidup kalian, wahai manusia sekalian sadarah wahai diri ini sadarlah Allah mempertanyakan lagi urgensitas semua kepentingan yang ada dalam kehidupan ini untuk apa? dan sedang apa kamu sibuk dengan duniamu melupakanNya, ingatlah Allah akan mengingat orang yang senantiasa mengingatnya ingatlah Allah akan mengabulkan permohonanmu, melindungimu dan menolongmu karena Ialah sebaik-baik pelindung dan penolong hanya Dia tiada yang lain lalu mengapa kalian menggantungkan pada tali dan buhul yang rapuh tidak padaNya yang tali dan buhulnya kuat takkan pernah putus dan takkan pernah tercabut. Hancurkanlah puing-puing cinta nafsu pada selainNya karena mereka sekali lagi takkan pernah bisa menjadi sandaran kelak dan akan berlepas diri darimu...............)
cukuplah Allah sebagai Tuhanmu dan cukuplah Allah sebagai pelindung dan penolongmu cukuplah Allah alasan engkau hidup dan cukuplah Allah alasan engkau mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar