Senin, 16 Juni 2014

Ketenangan Jiwa

Pada beberapa masa yang lalu, sibuk terdengar kabar dari negeri ginseng Korea tentang banyaknya kasus bunuh diri para artisnya karena depresi. Kawan, kita tahu bahwa Korea adalah surganya artis yang cantik dengan drama yang digandrungi anak muda masa kini. Betapa tidak, hampir semua orang mengagumi berbagai tayangan yang ditayangkan oleh Korea karena begitu membuminya ada masa kini banyak sekali acara yang dihadirkan oleh Korea baik melalui film, musik, reality show dan lain sebagainya. 
Tetapi kawan ironisnya dengan seabrek ketenaran dan popularitas yang Korea tunjukkan pada dunia, tidak lepas dari banyaknya pemberitaan bunuh diri. Saya termasuk yang sering mengamati perkembangan Korea, mungkin karena saya senang menonton drama Korea dalam beberapa hal. 
Dalam benak saya. saya bertanya kenapa harus bunuh diri? padahal banyak yang para artis tersebut dapatkan, seperti wajah yang tampan dan cantik, karir yang menanjak, uang melimpah disukai banyak orang, lalu kenapa harus menyelesaikan masalah dengan bunuh diri?
Ada seorang anak berkelakar itu karena mereka tidak memiliki agama bu, kan mereka itu atheis... 
Mmm,,, saya mulai berfikir juga akan hal itu. Terkadang saya merasa kesepian dengan keberadaan sosok saya di dunia ini. Tidak hanya dengan keberadaan saya mungkin lebih tepatnya kebermanfaatan saya di dunia ini hanya sedikit yang bisa dimanfaatkan saya berfikir bahwa saya sendiri, tapi suatu masa saya merasa kehadiranNya kawan dalam hidup kita tidak sendiri, takkan pernah seorang manusia khususnya orang mukmin akan sendirian dalam menjalani kehidupan yang luar bisa ini. Allah berfirman jika ada seorang yang bertanya tentang Aku, katakanlah bahwasanya Aku adalah dekat, lebih dekat dibandingkan urat lehernya. Ya Allah begitu dekat dengan kita, dengan begitu kita bisa langsung berkomunikasi denganNya melalui do'a yang kita panjatkan dan kawan pernahkan kita mengabaikan do'a dan malah tidak percaya dengan do'a-do'a yang kita panjatkan padaNya, pasti jawabannya pernah atau selalu hehe,,,, ya memang, karena kita berdo'a terkadang tanpa mengetahui sifat dan maha dahsyatnya Allah, sehingga kita menganggap kita sedang berkomunikasi dengan seorang yang seperti layaknya manusia mungkin. Kita menganggap do'a hanya sebagai dan sebatas ritual setelah melaksanakan shalat wajib dan sebagai pelengkap ibadah selesai tanpa koma berarti dengan titik hehe,,,, 
ko jadi aneh bahasannya ya,,, baik saya ingin mencoba menguraikan apa yang saya ketahui dari bacaan dan pengalaman serta sharing dengan buku dan dengan teman. Do'a adalah salah satu bentuk komunikasi kita dengan Allah langsung tanpa perantara kita bisa mengeluarkan apapun isi hati kita, baik sedikit maupun yang banyak. Kawan ketika kita berdo'a sebetulnya kita telah menanggalkan jubah kesombongan diri kita, dalam suatu ayat Allah berfirman bahwa siapa saja yang tidak berdo'a dan meminta kepadaKu maka dia telah berlaku sombong. Sombong adalah kata yang  bermakna tidak memiliki rasa kebergantungan dan merasa dirinya telah cukup dengan segala yang ada padanya dan tidak memerlukan bantuan siapapun dalam hidup ini, masya Allah merasa dirinya cukup dan tidak memerlukan siapapun berarti telah merasa sebanding dengan penciptanya ya Allah. Baik, kawan mungkin tidak semua diantara kita yang merasa sombong seperti yang dikatakan tadi, barangkali ada yang belum merasakan kenikmatan dan kekuatan do'a karena belum mengenal hakikat do'a yang sebenarnya. Allah telah menciptakan manusia dengan segala keterbartasan dan kelemahan yang mau tidak mau setiap manusia merasakan hal yang sama kelemahan, keluh kesah dan ketidak berdayaan. Meskipun seorang atheis sekalipun apsti ia memiliki ketakutan yang hanya ia yang tahu. Baik sifat manusia yang serba lemah ini telah dikatakan Allah dalam Al-Qur'an, banyak orang yang menyikapi setiap permasalahan yang dihadapinya dengan cara yang berbeda ada yang dapat menyelesaikan permasalahannya namun ada juga yang lari dari kenyataan atau bahkan depresi dan memutuskan untuk menghentikan hidupnya dengan cara bunuh diri seperti yang telah dikatakan sebelumnya.
Saya mengutip kata pak Aam Amiruddin beliau mengatakan bahwa terdapat filosopi hidup yaitu hidup itu tidak pernah datar akan selalu ada tanjakan dan turunan yang akan dilalui, hal ini telah diakatakan oleh Allah dalam kitabnya disebutkan bahwa Allah akan menguji manusia dengan kehidupannya, ujian itu bisa berupa ketakutan, kekurangan harta, kekurangan jiwa dan kekurangan buah-buahan. Ujian tersebut diadakan adalah untuk mengetahui siapakan yang sebenar-benarnya beriman kepadaNya dan untuk meningkatkan derajat mukmin karena kesabarannya dan usaha kerasnya untuk mengahadapi berbagai ujian. Berarti memang normal ketika kita memiliki permasalahan dan bahkan itu adalah sunnatullah tinggal penyikapan kita apakah kita akan mengikuti orang yang beriman atau orang yang tidak memiliki pegangan dalam hidup ini seperti tadi dikatakan atheis.  
Bagaimana cara orang beriman menyikapi permasalahan? ada banyak mungkin tapi saya akan kutip yang saya ketahui, Allah memerintahkan kita untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong kita ketika mengahadapi ujian hidup, Allah juga mengatakan bahwa kita harus mendekati orang-orang shaleh diantara kita karena dengan kita mendekati orang shaleh kita akan dihindarkan dari segala permusuhan dan kekejian hati orang yang tidak beriman. Kita akan diberikan nasihat tentang kebenaran. Allah juga menyarankan kita agar mencari ilmu sebanyak-banyaknya karena Allah berjanji akan meninggikan orang-orang yang berilmu dan beriman beberapa derajat. 
Saya penasaran dengan kata peningkatan derajat yang disebutkan dalam Al-Qur'an tersebut, kawan pernahkah berfikir tentang derajat seseorang dimata kita? Dalam kehidupan kita sering terdengar istilah si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, si baik dan si jahat,,,, nah barangkali sering sekali kita mendengarnya dari lingkungan kita. Pernahkah kita merasa bahwa harga diri kita diinjak-injak dan merasa sakit karenanya? mungkin pernah dan sering hehe, atau selalu setiap hari, memang banyak hal yang tidak bisa kita definisikan manakala kita merasa harga diri kita direndahkan dan diturunkan. Okk, cukup kata direndahkan disini berlawanan dengan ditinggikan seperti yang Allah sebutkan dalam firmannya, apa maksudnya Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu dan beriman beberapa derajat? 
Sebenarnya ini hanya opini saya, barangkali kita akan bahagia sekali ketika hidup di dunia ini dengan berbagai penghargaan dan penghormatan terhadap kita dari sosok manusia siapapun dan dimanapun, terkadang itu menjadi salah satu tujuan penting yang memerlukan pemenuhan secara secepatnya. Bagaimana kalau penghormatan yang kita dapatkan itu bukan dari manusia tapi dari pencipta manusia? betapa bahagia bukan seseorang yang memiliki penghormatan yang langsung dari pemilik kerajaan dunia dan alam semesta ini yaitu Allah, kawan saya tidak bisa membayangkan tapi satu hal yang pasti iman dan ilmu itu teramat penting untuk mencapai kebahagiaan itu derajat itu di mata Allah. 
Pernah seorang berkata bahwa ketika manusia ridho dan Allah murka apalah arti hidup, hidup kita kan terasa sempit dan tidak nyaman alias tidak bahagia, tetapi ketika Allah ridho pada kita maka seluruh makhluknya akan menjadi ridho pada kita selayaknya kita pemilik alam semesta ini apa yang kita inginkan maka akan langsung terpenuhi dengan tidak diminta dan tidak dipertanyakan lagi pasti rasa bahagia itu nisacaya dan menjadi sebuah hal yang sangat diinginkan oleh semua orang. Kawan maukah hidup ini menjadi hanya bagian kecil dalam diri kita? maukah kita menggapai kebahagiaan sejati yang abadi dan selamanya, Allah berjanji dalam Al-Qur'an bahwa Ia akan memberikan kenimkatan yang luar biasa kelak di surga bagi orang-orang yang beriman dan mengaplikasikan keimanannya dalam kehidupannya selama di dunia ini. KEnikmatan yang luar biasa itu digambarkan bahwa didalamnya tidak akan ada kata-kata tercela yang menyebabkan kita sakit hati dan perbuatan yang tidak berguna tidak akan ada lagi, yang ada adalah salam kedamaian yang disampaikan oleh para malaikat kepada para penghuninya. Didalamnya kita akan berpenampilan muda selamanya tidak akan pernah merasakan sakit, ketakuatan dan segala ketidakberdayaan yang dahulu di dunia pernah ada. Perut tidak akan pernah merasa lapar dan segala sesuatu yang kita inginkan akan diberikan disana. Subhanallah kenikmatan yang tidak akan pernah ada di dunia ini, Allah juga berfirman bahwa sesungguhnya ilmuNya tidak akan pernah habis dan tidak terbatas begitupun nikmatNya takkan pernah ada bandingnya dengan dunia ini. Ok, pada intinya dunia teramat rendah di mata Allah, tugas kita adalah mempersepsikan dunia kita bukan dalam tujuan dan agenda hidup kita tapi sebagai sarana untuk mendapatkan kemuliaan dariNya kelak di akhirat sebagai awal dari kehidupan kita sebenarnya. 
Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an bahwa ketika kita gelisah dan tidak tenang, kita disarankan untuk banyak berdzikir dan mengingat Allah agar kita tenang. Dzikir dan mengingat Allah menurut saya berarti tidak hanya pada saat kita mengalami kesusahan dan mengalami permasahalan justru setiap aktivitas yang akan kita mulai kita diawali dengan mengingat Allah berarti kita sandarkan segala bentuk kehidupan kita pada Allah dan untuk Allah, untuk mengejawantahkan apa yang pencipta mau kita lakukan. Tujuan kita hidup adalah untuk beribadah pada Allah, beribadah dengan segala kemampuan dan potensi yang terdapat pada diri kita. 
Sekarang saya balik bertanya pada anda dan saya pribadi, apakah sebenarnya tujuan hidup anda di dunia ini? apakah hanya sekedar mewujudkan cita-cita dunia? atau mewujudkan cita-cita ukhrowi? apakah sudah kita tanggalkan segala atribut dunia? apakah kita sudah ikhlas melaksanakan segala aturan Allah? apakah kita yakin dengan aturan Allah? apakah kita yakin dengan kebenaran Al-Qur'an? apakah kita yakin bahwa Allah adalah Tuhan dan Pencipta kita? apakah kita yakin bahwa kita adalah abdinya Allah? apakah kita yakin dengan agama dan din yang kita pegang? apakah kita sudah melaksanakan apa yang kita yakini? apakah kita sudah merasa bahagia dan memiliki ketenangan jiwa dengan din ini? apakah...........????
Semoga kita bisa menjawabnya sebelum penyesalan itu datang dan terwujud di depan mata,,,,,,,

"Ya Allah semoga perjalanan hidup kami ini bermuara padaMu dan pada ketentuanMu dan kerelaan hati kami menjadi abdiMu yang sesungguhnya sehingga bisa mengikhlaskan apapun yang ada di dunia untuk kami aamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar